Sabtu, 15 Oktober 2011

Kontroversi Lagu JUDAS – Lady Gaga

JUDAS - LADY GAGA (2011)

When he comes to me I am ready
I’ll wash his feet with my hair if he needs
Forgive him when his tongue lies through his brain
Even after three times he betrays me
I’ll bring him down, bring him down, down
A king with no crown, king with no crown
[Chorus]
I’m just a Holy Fool, oh baby he’s so cruel
But I’m still in love with Judas, baby
I’m just a Holy Fool, oh baby he’s so cruel
But I’m still in love with Judas, baby
(Ketika ia datang padaku, aku siap
Aku akan membasuh kakinya dengan rambutku jika ia membutuhkan
Maafkan dia ketika lidahnya berbohong melalui otaknya
Bahkan setelah tiga kali dia mengkhianati saya

Aku akan membawa dia turun, membawanya turun, turun
Seorang raja tanpa mahkota, raja tanpa mahkota
[Chorus]
Aku hanya Kudus bodoh, sayang oh dia begitu kejam
Tapi aku masih cinta dengan Yudas, sayang
Aku hanya Kudus bodoh, sayang oh dia begitu kejam
Tapi aku masih cinta dengan Yudas, sayang)
Lagu di atas adalah salah satu penggalan single terbaru Lady Gaga : JUDAS. Dari judulnya sudah terlihat ada sedikit sentimen agama yang dibawakan, dan tentu saja pada liriknya. Penggalan lagu di atas sudah menggambarkannya. Lirik lagu yang juga termasuk dalam album Born This Way ini membuat marah kelompok agama, salah satunya adalah Katholik . Meskipun organisasi atau kelompok agama tersebut belum pernah mendengar atau melihat video dan lagu Judas sebelumnya.
“Pada intinya, video ini menceritakan tentang sebuah pengampunan dan pengkhianatan yang saling berkaitan antara satu sama lain,” ulas GaGa melalui sesi wawancaranya di MSN Entertainment Kanada. ” Video tersebut menempatkan takdir diatas segalanya dan pada kenyataannya semua jenis kesalahan dihidupmu adalah bukan dosa yang sebenarnya, mereka hanya bagian yang potensial dari takdirmu secara keseluruhan”. Pelantun lagu Poker Face ini juga mengungkapkan pada media tersebut bahwa apa yang dituangkan pada lagunya adalah apa yang dia dapatkan semasa dia dibangku sekolah. “Judas, adalah metafora dan analogi tentang sebuah pengampunan serta pengkhianatan, juga segala sesuatu yang menghantui hidup kalian. Dan aku mempercayainya sebagai kegelapan dalam hidupmu yang pada akhirnya akan menerangi jalanmu,” sambungnya.  Laurenieann Gibson, sutradara video klip ini mengatakan bahwa dirinya juga orang Kristen dan tak ada maksud menghina Tuhan.
Lagu saja sudah membuahkan kontroversi, apalagi video klipnya yang pasti bakal makin membuat gusar. Dalam video klip yang telah dirilis 5 Mei lalu, Gaga berperan sebagai Mary Magdalene di video tersebut. GaGa menceritakan, ia akan memimpin para pengikutnya untuk bertemu dengan Jesus di suatu tempat. Adegan itulah yang kemudian disebutnya sebagai bentuk perayaan terhadap tingkat keimanan seseorang.
Bagi umat kristiani, Judas yang dimaksud dalam lagu tersebut adalah Yudas Iskariot. Yudas Iskariot, anak Simon Iskariot, dia juga termasuk salah seorang dari dua belas rasul yang dipilih oleh Yesus, dan dia bertugas sebagai bendahara. Di kalangan orang Kristen, nama Yudas Iskariot sudah tidak asing lagi. Dia dianggap sebagai pengkhianat karena telah menyerahkan Yesus Kristus kepada imam-imam kepala dengan harga 30 keping perak.
Berbeda dengan keyakinan umat Kristiani yang menyebut Judas (salah satu murid Yesus) sebagai pengkhianat, Alquran menyatakan bahwa para hawariyyin (murid-murid Yesus) adalah orang-orang soleh, taat, dan setia, tidak satu ayat pun yang menyatakan baik secara eksplisit maupun implisit, bahwa salah seorang hawariyyin telah menjadi pengkhianat.

0 komentar:

Posting Komentar